Kelas Resensi SMPN 15 Matara


Peserta: 8 Orang  Pendaftaran: Dibuka 


Tanggapan isi Buku Fiksi dan Non Fiksi

    Tanggapan terhadap  isi buku dapat disajikan dalam bentuk resensi berdasarkan hasil pengamatan fisik dan isi buku.

Deskripsi video Cara Menyusun Resensi

  1. Pengertian Resensi

     Resensi merupakan kegiatan memberi penilaian baik buruknya sebuah buku.

  1. Bagian-bagian resensi
  1. Judul

          Judul harus menarik dan mencerminkan keseluruhan isi resensi

  1. Identitias buku
  • Judul buku
  • Pengarang
  • Penerbit
  • Tahun terbit
  • Tebal buku/jumlah halaman
  1. Isi resensi
  • Pembukaan
  • Sinopsis (ringkasan isi buku)
  • Keunggulan
  • Kelemahan
  • Kerangka isi buku
  • Penggunaan bahasa
  1. Penutup resensi
  • Tujuan
  • Rekomendasi
  • Saran
  1. Langkah-langkah menyusun resensi
  1. Baca buku yang ingin diresnsi secara cermat sampai selesai.
  2. Buat judul resensi semenarik mungkin agar pembaca tertarik.
  3. Membuat identitas buku

Judul : Laskar Pelangi

  •  
  •  

Tahun Terbit : Cetakan : III

Tebal/Halaman : 533 halaman

  1. Isi resensi

Meringkas kembali cerita pada novel Laskar Pelangi menurut sudut pandang pembaca,serta memberikan tanggapan terhadap keunggulan, kelemahan, dan penggunaan bahasa dalam novel.

Contoh ringkasan

Novel ini menceritakan kisah heroik sebelas anak Belitung yang tergabung dalam Laskar Pelangi yaitu Syahdan, Lintang, Kucai, Samson, Akeong, Sahara, Trapani, Harun, Mahar, Flo, dan sang penutur cerita Ikal.

Andrea Hirata yang tak lain adalah Ikal dengan cerdas mengajak pembaca mengikuti tamasya nostalgia masa kanak-kanak di pedalaman. Belitung yang berada dalam kehidupan kontras kaya dengan tambang timah tapi rakyatkanya tetap miskin dalam kesehariannya.

Novel Laskar Pelangi berisi semangat juang yang menyala-nyala anak-anak kampung Belitong untuk mengubah nasib melalui sekolah yang harus mereka dapat dengan terengah-engah. Sebagian orang tua mereka lebih suka melihat anak-anaknya bekerja membantu orang tua di ladang atau bekerja menjadi buruh kasar di PN Timah daripada sekolah yang tak jelas masa depannya.

Derita sekolah itu tergambar jelas pada SD Muhamadiah di kampung miskin itu terancam tutup kalau murid baru sekolah itu tidak mencapai 10 orang. Kesebelas anak itulah yang telah meyelamatkan masa depan suar pendidikan yang hampir redup di gilas ekonomi. Kesebelas anak itu memiliki keunikan masing-masing. Diantara sebelas anak Laskar Pelangi itu, Lintang dan Mahar adalah dua diantara yang paling menonjol. Lintang jenius dalam bidang Eksakta. Mahar ahli di bidang seni budaya. Mereka seolah mewakili otak kanan dan otak kiri manusia. Lintang memiliki semangat juang yang tiada tara dalam belajar. Dia rela menempuh perjalanan dengan kereta angin sejauh 80 km pergi pulang demi dapat memuaskan dahaga ilmu pengetahuan.Saking semangatnya hingga akan tercium karet terbakar dari sepatunya yang aus digerus pedal sepedanya. Jika ada aral merintang di jalan dan terlambat sampai sekolah, tidak masalah baginya asal dapat menyanyikan lagu “Padamu Negeri” pada akhir pelajaran.

Novel Laskar Pelangi penuh dengan taburan wawasan yang luas, bak samudra dari penulisan yang paham betul tentang ilmu eksakta, seni budaya, dan humaniora. Kita akan dibuat tersenyum gelid an humor kecil yang dilontarkan, terharu, bahkan menangis, ketika membaca kisah hereoik kesebelas anak Laskar Pelangi.

Filicium adalah pohon yang menjadi saksi seluruh kehidupan Laskar Pelangi. Pohon itu menaungi sekolah mereka yang hampir roboh. Pohon itu menjadi markas setiap pertemuan mereka membicarakan soal-soal di sekolah, merancang karya untuk festival 17 Agustus,atau tempat Lintang memberi kuliah tentang ilmu fisika. Pohon itu pulalah yang menjadi saksi kerinduan Ikal pada gadis manis keturunan Cina anak pemiliktoko Sinar Harapan yang memiliki jari lentik dan kuku cantik.

 

Keunggulan Novel

Keunguulan novel ini terletak pada sentuhan humaniora, tentang pentingnya sekolah dan kuatnya moral agama. Novel ini wajib dibaca generasi muda yang telena dengan gelimang kemudahan ekonomi dan tak lagi kenal jerih payah untuk menggapai masa depan. Novel ini wajib dibaca oleh para pendidik, pemerintah, yang selalu alpa pada pentingnya pendidikan. Buah dari kealpaan ini diataranya adalah kita menjadi bangsa yang sering menjadi bahan olok-olok bangsa lain karena kita rajin mencetak manusia yang tak berkualitas.

  1. Dapat menjadi cermin pembaca agar dapat menjadi contoh pentingnya pendidikan untuk meraih cita-cita.
  2. Dapat memicu pembaca agar tetap bersemangat dan berjuang untuk meraih prestasi guna memajukan bangsa agar lebih baik.
  3. Terdapat nilai yang patut dicontoh, agar lebih baik dari sebelumnya.
  4. Memberitahukan kepada kita bahwa guru benar-benar seorang pahlawan yang tanpa tanda jasa dalam mencerdasakan anak didiknya dan selalu memberikan yang terbaik.

Kelemahan Novel

     Kelemahan novel ini menurut saya hanya terletak pada cara mengakhiri cerita. Semestinya novel ini sudah ditutup pada bab 33. Anar konisme yang menceritakan kejatuhan Babal (Bangka Belitung) yang dulu bergelimang timah. Bab 34 Gotik, menurut saya menjadi ekor cerita yang membingungkan karena penutur “Aku” secara tiba-tiba menjadi orang lain dan bukan lagi Ikal. Bab 34 ini menjadi sebuah kemubasiran.  Sama persis seperti seorang pelukis yang seharusnya berhenti menguaskan catnya pada bidang lukis yang sudah sempurna tapi kemudian menjadi brantakan karena sebuah goresan yang tidak perlu.

  1. Kata-kata yang digunakan kurang menunjukkan bahwa tokoh adalah seorang anak yang seharusnya tidak melakukan kewajibannya untuk membantu pamannya.
  2. Mengapa tokoh Ikal di dalam cerita tidak berkesinambungan dengan isi novel yang lainnya. Seharusnya bisa digunakan nama yang lainnya.

Kesimpulan

     Dari novel yang dibuat oleh Andrea Hirata ini, saya dapat mengambil beberapa pelajaran hidup yang penting.  Salah satunya kita harus benar-benar menghargai hidup, menghargai semua pemberian Tuhan, tidak pantang menyerah bila menginginkan sesuatu, tidak ada yang tidak mungkin asalkan kita mau dan berusaha. Pintar tidak menjamin kita untuk selalu sukses, seperti cerita pada tokoh Lintang. Dia anak yang pintar, namun di akhir cerita dia menjadi seorang sopir truk. Dari sini saya dapat mengambil kesimpulan, bahwa semua kehidupan manusia sudah ada yang mengaturnya yaitu Tuhan.  Semua yang kita kerjakan tidak lepas dari campur tangan Tuhan.

(Diposkan 19 November 2012 oleh Dinova Putra)

Penutup

      Novel ini sangat bagus dibaca dari para pelajar yang mengalami kesulitan ekonomi dalam menggapai pendidikan, juga bagi para pendidik dan pemeritah yang memiliki kuasa untuk memajukan pendidikan Indonesia.

 

Tugas

Tontonlah film laskar pelangi karya Andrea Hirata di Youtube kemudian susunalah resensi berdasarkan film dan contoh resensi yang telah disajikan terdahulu dengan memperhatikan adanya judul, identitias buku, isi resensi (12 kalimat) dan penutup resensi (3 kalimat).

Kriteria penilaian tugas

Judul skor 2

Identitas buku skor 5

Isi resensi (6 kalimat) skor 12

Penutup resensi (3 kalimat)skor 6

Nilai Akhir  : Jumlah Skor  25 x 4

Catatan : Anak-anak mengerjakan tugas semampunya. Pertemuan kedua diberi umpan balik dan menyajikan unsur kebahasan resensi. Terima kasih .

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


SMP

Materi Pelajaran